8 Fakta Unik Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
Tepat pada 17 Agustus 1945 mendatang, negara kita Indonesia tercinta akan memperingati hari kemerdekaannya yang ke-77. Momen bersejarah ini merupakan buah manis dari perjuangan para pahlawan di masa lalu yang berupaya keras untuk memperjuangkan hak kemerdekaan bangsa Indonesia.
Hari kemerdekaan Indonesia ini diawali dengan proses pembacaan teks proklamasi dengan pengibaran bendera merah putih di halaman rumah Ir. Soekarno. Namun tahukah Anda bahwa ternyata ada banyak fakta unik dan menarik yang mewarnai hari bersejarah negara tercinta kita Indonesia. Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini 8 fakta unik di hari kemerdekaan bangsa Indonesia.
-
Naskah proklamasi disusun di kediaman Perwira Jepang
Terlaksananya proklamasi negara Indonesia ternyata tidak luput dari bantuan perwira Jepang. Proses pembuatan naskah proklamasi pun ternyata dibuat di rumah Laksamana Maeda yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 1 Menteng. Perumusan teks proklamasi ini dihadiri oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, Ahmad Subarjo, Sayuti Melik, Sukarni dan Laksamana Maeda.
-
Teks proklamasi yang asli sempat dibuang di tong sampah
Pada saat pembuatan teks proklamasi, Soekarno sempat membuang naskah proklamasi yang asli ke tong sampah di rumah Laksamana Maeda. Untungnya wartawan asal Aceh yakni BM Diah menemukannya. Naskah tersebut disimpan oleh BM Diah selama 47 tahun sebelum diserahkan ke Museum Arsip Nasional pada tahun 1992 .
-
Proklamasi dilakukan pada bulan Ramadhan
Tahukah Anda bahwa pembacaan teks proklamasi bertepatan dengan bulan Ramadhan? Proklamasi Indonesia yang dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan pada hari Jumat, 9 Ramadhan 1364 Hijriah.
-
Kain bendera didapat dari pasukan Jepang
Menurut buku “Catatan Kecil Bersama Bung Karno, Volume 1” (1978), Fatmawati pertama kali mendapatkan kain merah Chairul Basri, seorang perwira Jepang pada Oktober 1944. Kemudian pada hari proklamasi karena ukurannya yang terlalu kecil, beliau menjahit yang baru menggunakan kain sprei putih dan kain merah yang dibeli dari penjual soto oleh Lukas Kustaryo.
-
Tiang bendera terbuat dari bambu
Tahukah Anda bahwa tiang bendera yang pertama kali digunakan untuk proses pengibaran bendera terbuat dari bambu? Proses pembacaan proklamasi yang disertai dengan pengibaran bendera dilakukan di depan rumah Ir. Soekarno. Persiapan tiang bendera pun dilakukan seadanya yaitu dengan menggunakan bambu jemuran yang ujungnya dipasang kerekan. Sebenarnya ada tiang bendera yang bagus di halam rumah Bung Karno, namun para pemuda enggan menggunakannya karena tiang tersebut berhubungan dengan Jepang.
-
Bung Karno dalam keadaan sakit saat membacakan teks proklamasi
Banyak orang yang mengira Bung Karno dalam keadaan baik-baik saja saat membacakan teks proklamasi karena merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh rakyat Indonesia. Namun sebenarnya, Ir. Soekarno sedang dalam keadaan sakit malaria ketika hari proklamasi berlangsung. Beliau bahkan masih tertidur lelap 2 jam sebelum membacakan proklamasi . Namun akhirnya beliau dengan lantang membacakan teks proklamasi di halaman depan rumahnya di Jln Pegangsaan Timur No. 56 Cikini, Jakarta Pusat.
-
Dokumentasi proklamasi nyaris disita oleh Jepang
Salah satu orang yang berjasa mengabadikan momen bersejarah ini adalah fotografer bernama Frans Mendur. Ia menyelamatkan hasil dokumentasi proklamasi yang hampir disita oleh Jepang kala itu dengan menyembunyikannya di bawah pohon dekat Kantor Harian Asia Raja. Ketika pasukan Jepang meminta negatif film kepadanya, Frans mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki dokumentasi tersebut.
-
Suara pembacaan proklamasi oleh Soekarno direkam ulang
Anda pastinya sudah pernah mendengarkan teks proklamasi oleh suara Bung Karno bukan? Ternyata rekaman tersebut adalah hasil rekaman ulang yang dilakukan pada tahun 1951. Ini terjadi lantaran pada tahun 1945 teknologi yang ada di Indonesia belum canggih sehingga tidak bisa merekam video beserta suaranya. Rekaman ulang proklamasi oleh Bung Karno ini dilakukan kembali di jalan merdeka barat atas ide dari Jusuf Ronodipuro, salah satu pendiri RRI.
Demikian fakta menarik yang dapat kami rangkum untuk kamu, semoga semangat juang para pahlawan akan terus berlanjut dan terus tertanam nasionalisme di pemuda indonesia.
Untuk Anda yang bingung bagaimana cara menunjukkan kekompakan untuk memperingati hari kemerdekaan indonesia, dapatkan referensi kaos sablon dengan nuansa 17 agustus di bagara manado. Ada berbagai jenis produk mulai dari kaos, kemeja dan jaket yang bisa Anda buat sesuai kebutuhan dengan mengusung tema kemerdekaan indonesia. Dapatkan informasi lebih lanjut dengan mengunjungi website kami di www.bagaramanado.com!